Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Investigasi

Investigasi Investigasi merupakan suatu teknik memperoleh sebanyak mungkin informasi mngenai sesuatu melalui penyelidikan atau pemeriksaan yang mendalam. Terkadang berkesan melakukan pengusutan suatu perkara lama untuk mencari kebenaran atau menemukan fakta-fakta baru atas peristiwa  yang sudah lama terjadinya. Oleh karena itu, pekerjaan wartawan dapat dikatakan semakin mendekati pekerjaan intelijen. Seperti halnya penelitian ( research)  dan observasi, investigasi juga terdiri atas investigasi langsung ke lapangan dan kepustakaan. Bila perlu, investigasi juga memanfaatkan metode-metode penelitian, observasi, hasil survei dan lain-lain untuk menguji suatu kebenaran atas fakta atau data yang diperoleh. Sementara itu, observasi merupakan kegiatan mengamati, meninjau secara cermat dan mengamati dengan teliti. Investigasi dan observasi biasanya hanya dilakukan dalam waktu yang lebih pendek dari penelitian. Contoh Investigasi: Tragedi Gurandil Pongkor Liputan6.com, Bogor...

Laporan Interpretatif

Laporan Interpretatif Reportase yang mengandung pemikiran, penafsiran, pandangan dan tidak jarang juga pendapat wartawan disebut sebagai Laporan Interpretatif. Disini wartawan mengulas suatu berita yang baru terjadi ataupun yang sudah lama terjadi dengan memberikan interpretasi, spekulasi dan pendapat. Oleh karena itu, sebagian orang menerjemahkan interpretative reporting dengan "berita ulasan". Terjemahan ini terasa kurang tepat bila yang dimaksud hanya ulasan atas berita tanpa didukung penyelidikan fakta atau informasi baru. Laporan Interpretatif merupakan suatu bentuk laporan yang lebih bebas. Umumnya kualifikasi wartawan yang dipercaya untuk mengerjakannya adalah wartawan senior. Wartawan yang dimaksud adalah wartawan yang sangat menguasai masalah seputar topik yang diangkat dan dapat melakukannya dengan baik, jujur dan objektif. Dia juga berani mengutarakan penafsiran, pendapat dan pemikirannya karena ia memang berada pada posisi mengetahui fakta yang berkai...

Hard News

Hard News Disebut Hard News karena menerangkan keadaan dan peristiwa yang baru-baru ini terjadi atau insiden yang dinilai mempunyai lokal umum, daerah, nasional atau internasional. Isu-isu Hard News umumnya kekhawatiran, politik, ekonomi, hubungan internasional, kesejahteraan, perkembangan dan ilmiah. Jadi, Hard News adalah berita penting yang harus disampaikan langsung ke publik. Berita jenis ini tidak bisa ditunda pemberitaannya karena akan cepat basi. Contoh Hard News: Jokowi Buka Rakornas Pilkada Serentak Pagi Ini Presiden Jokowi bakal berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pagi ini. Pemilik nama Joko Widodo itu dijadwalkan membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 di Eco-Park, Ancol. Kamis (12/11/2015), dia diagendakan untuk hadir pada sekitar pukul 09.00 WIB, seperti dilansir dari Antara News. Sekitar 3 ribu orang diperkirakan akan menghadiri acara ini. Dari unsur gubernur, bupati, wali kota, Komisi Pemilihan Umum...

Soft News

Soft News Soft News juga disebut market-centered jurnalisme, gaya dan genre jurnalistik yang menggabungkan garis antara informasi dan hiburan. Meskipun istilah kabar ini awalnya identik dengan fitur cerita yang ditempatkan di surat kabar atau televisi bagi orang yang tertarik. Intinya, Soft News adalah berita yang dari segi penulisan lebih luwes dan dari segi sisi tidak terlalu berat, Soft News umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku atau ketat khususnya dalam soal waktu. Contoh Soft News: TIPS MENGHILANGKAN BEKAS JERAWAT SECARA ALAMI Tidak perlu membutuhkan banyak biaya yang mahal untuk bisa menghilangkan bekas jerawat. Anda bisa mencoba dengan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan di sekitar kita. Beberapa cara menghilangkan bekas jerawat secara alami dan cepat yang bisa anda lakukan dirumah yaitu, antara lain : 1. Tomat Tomat yang memiliki kandungan vitamin A dan C ternyata sangat penting untuk kesehatan kulit wajah. Cara yang bisa anda lakukan adalah ambil bebera...

Sejarah Jurnalistik di Indonesia

Sejarah Jurnalistik di Indonesia Jurnalistik atau jurnalisme ( journalism ) secara etimologis berasal dari kata journal (Inggris) atau du jour (Prancis) yang berarti catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga diartikan sebagai surat kabar harian. Kata journal atau du jour  itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu, diunalis yang artinya 'harian' atau 'tiap hari'. Jurnalistik dapat diartikan sebagai seluk-beluk mengenai kegiatan penyampaian pesan atau gagasan kepada khalayak atau massa melalui media komunikasi yang terorganisasi seperti surat kabar/majalah (media cetak), radio, televisi, internet (media elektronik) dan film (news-reel). Awal mulanya, sejarah jurnalistik diawali dari komunikasi antar manusia yang bergantung dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Getenberg. Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Sebagi...